Assalaamu'alaykum wr.wb.. makasi ya udah mau mampir di blog aku yang mungkin agak gimana yaaa ... hehe tapi semoga ada yang bermanfaat. Enjoy It ^-^
RSS

Rabu, 29 Februari 2012

Harga Pokok Penjualan (HPP)

A. Pengertian Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Manfaat harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
B. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
C. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
D. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan terlebih dahulu harus memperhatikan Unsur-unsur dibawah ini:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
E. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
  • Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Membuat Jurnal

Sebelum belajar menjurnal, ada 3 (tiga) hal yang harus dikuasai terlebih dahulu:
1. Kuasai format NERACA dan LAPORAN LABA RUGI sederhana di samping ini.
Format Neraca Laba Rugi SedehanaPahami betul-betul isi Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Kalau memang lebih suka menghafalkan dahulu baru kemudian di logikakan, silahkan lakukan itu. Tetapi kalau lebih suka memahami logikanya dahulu baru kemudian dihafalkan, silahkan juga. Terserah bagaimana caranya, yang penting 2 bentuk laporan ini bisa anda hafalkan di luar kepala.
Sangat bagus jika bentuk neraca dan Laporan Laba Rugi bisa anda visualisasikan di dalam benak anda. Usahakan agar kedua format tersebut selalu melekat di kepala anda.
Kalau mau agak ekstrim, usahakan agar apapun yang anda lihat, nampak seperti bentuk neraca dan laporan laba rugi!
Cara menguji apakah anda sudah benar-benar bisa memvisualisasikannya di dalam benak: Ambil kertas kosong dan pena, buat format neraca dan laporan laba rugi sambil memejamkan mata.







2. Kuasai PERSAMAAN AKUNTANSI berikut ini:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Logika dibalik persamaan akuntansi di atas:
AKTIVA (juga disebut ‘aset’) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, bisa berupa: uang tunai disebut kas, piutang atau tagihan kepada pihak lain, persediaan barang, dan aktiva tetap. Dari mana perusahaan memperoleh aktiva tersebut? Apakah tiba-tiba runtuh dari langit? Jelas tidak. Perusahaan memperoleh aktiva tersebut dari:
(a) MODAL—yang disetorkan oleh pemilik usaha (maka disebut “Ekuitas Pemilik”); atau
(b) UTANG—“Kewajiban” yang suatu saat nanti harus dibayar (dikembalikan); atau
(c) Gabungan dari keduanya

Dengan kata lain: di satu sisi perusahaan memiliki aktiva (kekayaan), di sisi lainnya perusahaan juga memiliki utang (kewajiban) dan modal (ekuitas pemilik). Kondisi ini akan terus berlansung secara seimbang dari waktu-ke-waktu. Perhatikan kembali gambar contoh NERACA di atas, di sisi sebelah kiri (Aktiva) jumlah nilainya 70, di sisi kewajiban dan ekuitas jumlah nilainya juga 70, seimbang (balance). Setiap perubahan di satu elemen selalu diimbangi oleh perubahan pada elemen lain.
Saya akan sajikan contoh farmat laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Perubahan Modal di kesempatan berikutnya.
3. Kuasai prosedur DEBIT dan KREDIT di bawah ini – Jika logika persamaan akuntansi di atas bisa dipahami dengan baik, maka menghafalkan prosedur debit dan kredit akan menjadi mudah.
Persamaan-Akuntansi-Prosedur-Debit-Kredit
Prosedur DEBIT dan KREDIT ini adalah vital sifatnya. Seseorang tidak akan mampu membuat jurnal dengan baik dan benar jika belum menguasai prosedur ini. Setelah tigal hal di atas sudah dikuasai dengan baik (hafal, bisa memvisualisasikannya, dan memahami logikanya), maka silahkan lanjutkan dengan belajar menjurnal.
Apa arti diagram di atas? Dasarnya adalah persamaan akuntansi yang sudah saya sebutkan sebelumnya, yaitu: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik. Disamping ada ketiga elemen utama (aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik), juga ada Laba Ditahan, Modal (saham), Dividen, kemudian Biaya dan Pendapatan (catatan: Biaya dan Pendapatan berasal dari format ‘Laporan Laba Rugi’). Elemen-elemen itu disebut dengan AKUN (account).
Saya akan jelaskan lebih lanjut sambil belajar menjurnal.


Prosedur Menjurnal Yang Benar (dan Mudah)

Katakanlah bukti transaksi sudah ada ditangan anda, yaitu berupa surat pinjaman dari bank. Perusahaan meminjam uang sebesar Rp 250,000,000 dari bank. Bagaimana membuat jurnal atas transaksi ini?
Untuk menjurnal, ada 3 (tiga) tahapan langkah analisa yang harus dilewati:
Langkah-1. Identifikasi: AKUN mana yang terlibat dalam transaksi ini? Perhatikan contoh format NERACA sebelumnya. Pinjaman dari bank tergolong utang maka akun yang terlibat adalah akun ‘Utang’ Uang yang diterima dari bank akan dimasukan ke kas, maka akun lainya yang terlibat adalah akun ‘Kas’. Sehingga ada 2 akun yang terlibat dalam transaksi ini, yaitu: Utang dan Kas
Langkah-2. Identifikasi: Bertambah atau berkurang? untuk masing-masing akun yang terlibat, apakah nilai akun tersebut akan menjadi bertambah atau berkurang, akibat dari transaksi yang akan anda jurnal? Akun ‘Utang’ sudah pasti bertambah, di sisi lainnya akun ‘Kas’ juga bertambah.
Langkah-3. Hitung: berapa nilai akun yang terlibat akan bertambah atau berkurang? Masing-masing Rp 250,000,000.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BUMN

  • BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN adalah semua bentuk perusahaan yang modal seluruhnya merupakan kekayaan negara, kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
Landasan pendirian BUMN adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3).
Ciri-ciri BUMN sebagai berikut :
  • Melayani kepentingan masyarakat umum.
  • Berusaha memperoleh keuntungan.
  • Pemilik modal mayoritas adalah negara, baik pemerintah pusat maupun daerah.
  • Tujuan usahanya untuk menciptakan kemakmuran rakyat.
  • Bidang usahanya sektor-sektor yang vital/strategis.
  • Berstatus badan hukum dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia.
BUMN dibedakan menjadi 2 jenis perusahaan yaitu Perum (Perusahaan Umum) dan Persero (Perusahaan Perseroan)
  • Perum (Perusahaan Umum)
Perum adalah perusahaan milik negara yang tujuan utamanya melayani kepentingan masyarakat luas dalam bidang produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri Perum :
  • Melayani kepentingan umum sekaligus untuk memupuk keuntungan.
  • Memiliki status badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
  • Dipimpin oleh dewan direksi.
  • Pada umumnya bergerak di bidang usaha jasa yang vital.
  • Pimpinan dan karyawan berstatus pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri.
  • Memiliki nama dan kekayaan sendiri.
  • Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Contoh Perum antara lain Perum Pegadaian, Perum Perumnas (Perumahan Umum Nasional), Perum Damri (Dinas Angkutan Motor Republik Indonesia)

b. Persero (Perusahaan Perseroan)
Persero yaitu perusahaan negara yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Ciri-ciri Persero :
1.      Tujuan utamanya memperoleh keuntungan/laba.
2.      Status hukumnya sebagai Badan Hukum Perdata yang berbentuk perseroan terbatas (PT).
3.      Modalnya  terdiri atas saham-saham yang sebagian besar atau seluruhnya dipegang oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
4.      Persero tidak memperoleh fasilitas negara.
5.      Persero dipimpin oleh dewan direksi.
6.      Status pegawai sebagai karyawan perusahaan swasta.
Contoh perusahaan negara yang berbentuk perseroan (PT) antara lain :
  • PT PLN (Perusahaan Listrik Negara), PT Telkom, PT GIA (Garuda Indonesia Airways), PT BNI (Bank Negara Indonesia), PT Pelni, PT Aneka Tambang, PT KAI (Kereta Api Indonesia), dan PT Pos Indonesia.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bank

Pengertian Bank
Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 serta UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Azas Bank
Azas bank adalah demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.

Fungsi Bank
Fungsi utama bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat.

Tujuan Bank
Tujuan bank adalah menunjang pelaksanaan pembangunan ke arah peningkatan kesejahtaraan masyarakat.

Jenis dan Tugas Bank
Bank terbagi atas 2 yaitu bank umum (terbagi atas bank devisa dan bank non devisa) dan bank perkreditan rakyat.

Tugas Bank yaitu :
1. Tugas Pokok Bank Sentral
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
- mengatur dan mengawasi kerja bank-bank

2. Tugas Bank Umum
- menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
tabungan.
- memberi kredit
- menerbitkan surat pengakuan utang
- membeli, menjual, atau meminjam atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
nasabah
- melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-
undang.
3. Tugas Bank Perkreditan Rakyat
- menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan iitu
- memberikan kredit
- menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
- menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat
deposito, atau tabungan pada bank lain.

Produk Bank
- Tabungan
- Deposito
- Simpanan giro
- Kartu kredit
- ATM atau kartu debet
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kebijakan Fiskal dan Moneter

A. Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
B. Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

APBN dan APBD

Pengertian APBN, APBD, Struktur APBN, APBD dan Fungsi APBN, APBD

Pengertian APBN dan APBD

RAPBN merupakan kependekan dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. RAPBN merupakan anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia yang telah disusun oleh Pemerintah Republik Indonesia tetapi belum disetujui oleh anggota DPR.

- APBN
merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan Rakyat).

- APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah).

APBN berisi daftar sistematis yang memuat penerimaan dan pengeluaran negara selama 1 tahun (1 januari sampai 31 desember) tahun berjalan. Sedang APBD berisi daftar sistematis yang memuat penerimaan dan pengeluaran daerah selama 1 tahun (1 januari sampai 31 desember) tahun berjalan.

Struktur APBN

APBN terdiri dari sektor pendapatan negara dan belanja negara.

Pendapatan Negara terdiri dari :

1. Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang ada di wilayah negara tersebut.
2. Produk Nasional Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang berada di Negara lain.
3. Produk Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi).
4. Pendapatan Nasional Neto adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
5. Pendapatan Perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.
6. Pendapatan Bebas adalah pendapatan yang sudah menjadi hak mutlak bagi penerimanya. Jadi, pendapatan bebas adalah pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan.

Belanja Negara terdiri dari :

1. Belanja Pemerintah Pusat adalah belanja yang digunakan untuk kegiatan pembangunan pemerintah pusat yang dilaksanakan baik di pusat maupun di daerah. Belanja ini terdiri dari : belanja pegawai, belanja barang, subsidi BBM, subsidi non BBM, belanja hibah dan lain-lain.

2. Belanja Pemerintah Daerah adalah belanja yang digunakan untuk kegiatan pembangunan daerah yang kemudian akan masuk dalam APBD daerah yang bersangkutan. Belanja daerah terdiri dari : dana bagi hasil, DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus) dan Dana Otonomi Khusus (seperti Aceh dan Papua).

Struktur APBD

1. Pendapatan daerah, terdiri dari :
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri atas : pajak daerah yang sesuai PERDA, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain.
- Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Otonomi Khusus (seperti Aceh dan Papua).
- Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat.

2. Belanja daerah, digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.

Fungsi APBN dan APBD


- Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
- Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut.
- Fungsi pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau belum.
- Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
- Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
- Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional

A. PENGERTIAN


Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

B. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri


3. NNP (Net National Product)

NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan


4. NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung


5. PI (Personal Income)

PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6. DI (Disposible Income)

DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung

untuk lebih mendalami tentang konsep-konsep pendapatan nasional diatas, mari kita bahas soal dibawah ini:
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
- GDP     Rp. 100 Triliun
- Penyusutan     Rp. 5 Triliun
- NNP             Rp. 95 Triliun
- Pajak tidak langsung  Rp. 10 Triliun
- Pajak perseroan        Rp. 8 Triliun
- laba yang tidak dibagi Rp. 2 triliun
- iuran pensiun  Rp. 5 Triliun
- dana pensiun  Rp. 5 Trilliun
- subsidi penganggur   Rp. 2 Triliun
- tunjangan veteran    Rp. 3 Triliun
- bunga utang     Rp. 3 Triliun
- pajak langsung Rp. 8 Triliun
dari data diatas hitunglah :
a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI

Jawab :
berikut adalah pembahasan soal diatas secara keseluruhan :
GNP                                            Rp.100 Triliun
Penyusutan                                   Rp.    5 Triliun
                                                   -------------- (-)
NNP                                            Rp.  95 Triliun
Pajak tidak langsung                     Rp.  10 Triliun
                                                   --------------- (-)
NNI                                             Rp.  85 Triliun
pajak perseroan     Rp.  8 Triliun
Laba  tidak dibagi  Rp.  2 Triliun
iuran pensiun          Rp.  5 Triliun
                            ---------------- (+)
                                                     Rp. 15 Triliun
                                                   ---------------- (-)
                                                     Rp. 70 Triliun
dana pensiun          Rp. 5 Triliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran   Rp. 3 Triliun
bunga utang           Rp. 3 Triliun
                             -------------- (+)
                                                     Rp. 13 Triliun
                                                    ----------------(+)
PI                                                 Rp. 83 Triliun
Pajak langsung                               Rp.   8 Triliun
                                                    ---------------- (-)
DI                                                 Rp. 75 Triliun
                                                     ============

C. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
  • Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
  • Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
  • Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
  • Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara 
  • Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi 
  • Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara 
  • Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

3. Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]


b. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

c. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)


D. Pendapatan perkapita

1. Arti Pendapatan perkapit
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Adapun rumus pendapatan per kapita adalah sebagai berikut :
                                         Jumlah Pendapatan Nasional
Pendapatan per Kapita = ----------------------------------
                                                  Jumlah Penduduk


2. Pendapatan per Kapita dan Pertumbuhan pendapatan perkapita.

Jika pendapatan nasional untuk berbagai tahun diketahui, menentukan pendapatan perkapita bukanlah hal sulit. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk. oleh karena itu, untuk mendapatkan perkapita suatu tahun tertentu adalah dengan cara membagi pendapatan pada tahun itu dengan jumlah penduduk tahun yang bersangkutan.
untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun dapat ditentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan nasional riil, yatu dengan rumus sebagai berikut :
                 PNR2 - PNR1
GT2  = ---------------------- x 100%
                      PNR1
Keterangan:
GT2    = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan dalam persen
PNR2  = pendapatan per kapita pada tahun 2 (tahun yang dicari pendapatan perkapitanya)
PNR1 = pendapatan perkapita sebelum tahun ke 2.

untuk lebih memperdalam pokok bahasan diatas, mari kita bahas soal-soal dibawah ini :

Soal pertama : (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2006)

National Income data (in billion rupiah) from a country are as follow :
Household consumption Rp. 1.500
Investment                    Rp. 2.500
Goverment Expenditure Rp. 4.000
Revenue                       Rp. 1.050
Wages                          Rp.    700
Rent                             Rp.    100
Saving                          Rp. 2.500
Company Profit            Rp. 4.450
Export Netto                Rp. 1.200
The amount of national income interm of expenditure approach are....

Jawaban :
yang ditanya dari soal diatas adalah jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluran:
adapun rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 1.500 + 2.500 + 4.000 + 1.200
Y = 9.200
========
jadi besarnya pendaptan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah Rp. 9.200

Soa kedua : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) ekonomi 2006)

Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat   Rp.  90.000.000
Pendapatan laba usaha  Rp.  20.000.000
Pengeluaran Negara      Rp.130.000.000
Pendapatan sewa          Rp.  40.000.000
Pengeluaran investasi     Rp.  50.000.000
Ekspor                          Rp.  15.000.000
Impor                            Rp.   20.000.000
dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran...

Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 90.000.000 + 50.000.000 + 130.000.000 + (15.000.000 - 20.000.000)
Y = 270.000.000 - 5.000.000.
Y = 265.000.000
============
Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp. 265 Juta.

Soal ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)

Data for the calculation of national income shall be as follows :
- Goverment Expenditure   $ 110.500
- Wages                 $   85.000
- Society expenditure      $ 240.400
- Interest         $ 75.200
- Export           $ 45.200
- Rent            $ 90.000
- Investment        $ 120.000
- Import             $    40.000
- Profit           $ 90.800
From data above mount of national income with income approach is....

Jawab :
pada soal diatas yang ditanyakan adalah jumlah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan.
adapun rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
Y = 90.000 + 85.000 + 75.200 + 90.800
Y = 341.000
=========
Jadi dengan menggunakan metode pendapatan, diperoleh nilai pendapatan nasioan sebesar $ 341.000

Soal keempat : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)

dibawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional :
- Upah    Rp. 12.000.000
- Laba    Rp.    9.000.000
- Pengeluaran pemerintah Rp. 10.000.000
- Pendapatan bunga  Rp. 6.000.000
- Pendaptan sewa     Rp. 8.000.000
- Pengeluaran rumah tangga swasta  Rp. 36.000.000
- Impor      Rp. 5.000.000
- Konsumsi Rp. 25.000.000
- Ekspor    Rp. 7.000.000
berdasarkan data diatas, besarnya pendapatan nasional dengan menggunakan metode pengeluaran adalah:

Jawab :
Rumus Metode pengeluaran :
Y = C + I + G + (X - M)
Y = 25.000.000 + 36.000.000 + 10.000.000 (7.000.000 - 5.000.000)
Y = 71.000.000 + 2.000.000
Y = 73.000.000
============
jadi dengan menggunakan metode pengeluaran, besarnya pendapatan nasional adalah Rp. 73.000.000
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Indek Harga dan Inflasi

 A. Indek Harga
1. Pengertian Angka Indek
Angka indek merupakan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran tentang perubahan-perubahan variabel dari suatu priode ke periode berikutnya. Dengan demikian angka indek dapat diartikan sebagai angka perbandingan yang perubahan relatifnya dinyatakan dalam bentuk prosentase (%) terhadap yang lain.


2. Peranan angka indek dalam ekonomi

Indek harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain :

  • Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
  • Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
  • Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan.
  • Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
  • Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak.
  • Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
3. Jenis-jenis angka indek
a. Indek harga konsumen (IHK)
Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu.

b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)
Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu.

c. Indek harga yang diterima petani
Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan denganhasil/yang diterima petani.

d. Indek harga yang dibayar petani.
Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.



4. Perhitungan angka indek harga (price index).

Angka indek harga adalah angka indek yang menunjukkan perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya. angka indek harga dapat dirumuskan sebagai berikut:
                 ∑Pn
Pn = --------------- x 100%
                 ∑Po

Keterangan :
P = angka indek harga pada tahun n
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya
Po = harga tahun dasar

Contoh kasus :
beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------
  Jenis     Harga Tahun 2003    Harga Tahun 2004
barang              (Po)                              (Pn)
---------------------------------------------------------------
Beras              3.000                             4.000
Terigu            7.000                             8.000
Gula              10.000                             8.000
------------------------------------------------------------
          ∑Po = 20.000                ∑Pn = 20.000
------------------------------------------------------------

jika tahun 2003 dianggap tahun dasar maka angka indek tahun 2003 adalah 100. sedangkan angka indek tahun 2004 secara agregatif daapt dicari sebagai berikut :

            20.000
Pn = ------------ x 100%
            20.000

Pn = 1 x 100%
Pn = 100%,
jadi angka indek tahun 2004 adalah 100%.

5. Indek harga dengan Metode Laspeyres
Perhitungan angka indek laspeyres (IL) merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang (W) secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan kuantitas (Q) dengan menggunakan tahun dasar (Qo). angka indek laspeyres (IL) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

           ∑Pn x Qo
IL = --------------- x 100%
           ∑Po x Qo

keterangan :
IL = angka indek laspeyres.
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya.
Po = harga tahun dasar.
Qo = kuantitas tahun dasar.

untuk lebih jelasnya tentang IL, mari kita bahas soal dibawah ini :
beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut :

---------------------------------------------------------------------------------
Jenis       Harga   Harga    Kuantitas (Kg)      Po x Qo   Pn x Qo
Barang    2003      2004       2003    2004              2003        2004
                 (Po)      (Pn)        (Qo)    (Qn)
---------------------------------------------------------------------------------
Beras      3.000   4.000          90        95             270.000    360.000
Terigu    7.000   8.000          50        60             350.000    400.000
Gula      10.000   8.000          10        25             100.000      80.000
--------------------------------------------------------------------------------
∑           20.000    20.000     150      180            720.000    840.000
--------------------------------------------------------------------------------


JIka tahun 2003 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2003 adalah 100. untuk angka indek laspeyres tahun 2004 adalah sebagai berikut :

           ∑Pn x Qo
IL = --------------- x 100%
           ∑Po x Qo

            840.000
IL = -------------- x 100%
            720.000

IL = 116,67%
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga kebutuhan pokok pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 16,67% dibandingkan tahun dasar 2003.

6. Indek harga dengan metode Paasche
Angka indek paasche merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan jumlah (Q) dengan menggunakan jumlah tahun n (Qn). angka indek Paasche dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

           ∑Pn x Qn
IP = --------------- x 100%
           ∑Po x Qn

Contoh Kasus:
Tabel daftar harga beberapa kebutuhan pokok tahun 2003 s/d 2004

--------------------------------------------------------------------------------
Jenis      Harga   Harga    Kuantitas       Po x Qn      Pn x Qn
Barang    2003     2004      2003    2004       2003           2004
                 (Po)     (Pn)       (Qo)    (Qn)
--------------------------------------------------------------------------------
Beras      3.000   4.000        90         95      285.000        380.000
Terigu    7.000   8.000        50         60      420.000        480.000
Gula      10.000   8.000        10         25      250.000        200.000
---------------------------------------------------------------------------------
∑           20.000  20.000      150      180    955.000        1.060.000
---------------------------------------------------------------------------------

JIka tahun 2003 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2003 adalah 100. untuk angka indek Paasche tahun 2004 adalah sebagai berikut :


           ∑Pn x Qn
IP = --------------- x 100%
           ∑Po x Qn

          1.060.000
IP = -------------- x 100%
            955.000

IP = 110,99%

dengan demikan dapat disimpulkan bahwa harga beberapa kebutuhan pokok pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 10,99% dibanding tahun dasar 2003.




B. Inflasi
1. Pengertian inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi yang memperlihatkan naiknya harga barang dan jasa secara umum dan berlangsung terus menerus.


2. Jenis Inflasi.

Jenis-jenis inflasi debedakan menjadi 3, yaitu :

a. Inflasi dilihat dari asalnya, dibedakan menjadi :

  • Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh terjadinya peristiwa ekonomi di dalam negeri. Contoh : gagal panen secara menyeluruh.
  • Inflasi dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang disebabkan tingginya harga barang-barang yang dibeli dari luar negeri. contoh : harga bahan baku untuk produksi dalam negeri.

b. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan

parah tidaknya inflasi dibedakan menjadi :

  • Inflasi ringan ( 0% s/d 10% )
  • Inflasi Sedang ( >10% s/d 30% )
  • Inflasi berat ( >30% s/d 200% )
  • Inflasi tak terkendali (Hyper inflation) ( > 100 %)

c. Inflasi dilihat dari penyebabnya, dibedakan menjadi :

  • Inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap berbagai macam barang dan jasa (demand pull inflation).
  • Inflasi yang terjadi karena kenaikan ongkos produksi secara terus menerus, yang disebut dengan cosh push inflation.
3. Penyebab terjadinya inflasi
Inflasi dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

  • Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran, maka pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak diimbangi dengan penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
  • Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak menerima kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin kredit pihak swasta.
  • Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar didalam negeri sehingga kemungkinan dapat menimbulkan inflasi.
  • Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi kalau penambahan uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru dapat menimbulkan inflasi.




4. Cara mengatasi inflasi.

Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa kebijakan sebagai berikut :

  • Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan pembatasan kredit.
  • Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil langkah : (1) menekan pengeluaran pemerintah. (2) menaikkan pajak. (3) mengadakan pinjaman pemerintah.
  • Kebijakan non Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal. kebijakan non moneter yang dilakukan pemerintah antara lain : mengendalikan harga, menaikkan hasil produksi, dan kebijakan upah.

5. Cara menghitung inflasi
untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK).
IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :

                 Harga sekarang
IHK = -----------------------  x  100%
            Harga pada tahun dasar

Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

            50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
            40.000

Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya

Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 seesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ekonomi : Elastisitas Permintaan dan Penawaran

A. Definsisi elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

Elastisitas harga permintaan merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana bsarnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah yang diminta.
Elastisitas penawaran merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah yang ditawarkan.

manfaat dari elastitistas permintaan adalah sebagai berikut :


  • Sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan apabila diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran) perusahaan maka perusahaan dapat menentukan apakah untuk menaikkan hasil penjualannya perlu menaikkan produksi atau tidak.
  • sebagai alat pemerintah untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi tertentu yang akan dilaksanakan. Misalnya, untuk mengurangi impor suatu jenis barang pemerintah perlu mengatahui pengaruh terhadap permintaan barang impor tersebut akibat dari kebijakan yang mempengaruhi tingkat harga barang impor.
Adapun Rumus elastisitas adalah sebagai berikut :

                    Perubahan nisbi jumlah yang diminta
E   =  ------------------------------------------------------
                             Perubahan nisbi harga
Rumus diatas dapa dinyatakan dengan :

              Q2 - Q1                   ∆Q
             -----------               -------
                   Q1                       Q1
E = --------------------  = -----------
               P2 - P1                    ∆P
              ----------               --------
                   P1                        P1


        P1     ∆Q
E = ---- . ------
       Q1      ∆P
========================
Rumus diatas berlaku untuk menghitung elastisitas permintan dan juga elastisitas penawaran. pada elastisitas penerimaan disimbolkan dengan (Ed), karena nilai elastisitas permintaan selalu negatif maka nilai E harus di absolutkan. pada elastisitas penawaran disimbolkan dengan (Es).

Penaksiran terhadap koefisien elastisitas (E) baik  elastisitas permintaan ataupun elastisitas penawaran adalah sebagai berikut :
  1. Permintaan atau Penawaran dikatakan Elastis, Jika nilai E > 1
  2. Permintaan atau Penawaran dikatakan Inelastis, Jika nilai  E < 1
  3. Permintaan atau Penawaran dikatakan Elastis Uniter, Jika nilai  E = 1
  4. Permintaan atau penawaran dikatakan Elastistias Sempurna, Jika nilai  E = ~ (tak hingga)
  5. Permintaan atau penawaran dikatakan Inelastis Sempurna, Jika nilai nilai  E = 0
untuk lebih memperjelas pemahaman anda tentang elastisitas, dibawah ini kami sajikan contoh soal dan pembahasan yang berkaitan dengan elastisitas permintan dan elstisitas penawaran :

Soal pertama(Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)
  • Pasa saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit. Kemudian harga turun menjadi Rp. 4.500,00 perunit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi 10 unit. berdasarkan data tersebut besarnya koefisien elastisitas penawarannya adalah....
Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000    Q1 = 20
P2 = 4.500    Q2 = 10
langkah pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran dan harga
∆Q = Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P = 4.500 - 5.000 = -500
Langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
         P1      ∆Q
Es = ---- . ------
         Q1     ∆P

        5.000    -10
Es = ------- . ------
          20     -500
Es = 5
=======
Nilai Es = 5 > 1, menunjukan penawaran elastis.

Soal kedua : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)

Request tables of rice in an area in one month:
---------------------------------------------
Price Per Kg               Amount of Request
---------------------------------------------
Rp. 4.000,00                  10 ton
Rp. 4.500,00                    8 ton
---------------------------------------------
Pursuant to request tables of rice above, what kind of request type including.....

Jawab :
dari soal diatas diperoleh data-data sebagai berikut :
P1 = 4.000   Q1 = 10 ton
P2 = 4.500   Q2 = 8 ton
Langkah pertama kita menghintung perubahan jumlah barang dan harga...
∆Q      = Q2 - Q1 = 8 - 10 = -2
∆P       = P2 - P1  = 4.500 - 5000= -500
Langkah selanjutnya kita masukan data diatas kedalam rumus elastisitas permintaan:
Ed = (P1/Q1) x (∆Q/∆P)
Ed = (4000/10) x (-2/-500)
Ed = (400) x (0,004)
Ed = 1,6
=======
Nilai Ed > 1, Jadi permintaan bersifat elastis.

Soal ketiga : (Soal olimpiade sains kabupaten (OSK) Ekonomi 2006)
  • Pada tingkat harga barang sebesar Rp. 500.00 barang yang ditawarkan 1000unit, jika harga naik 20% barang yang ditawarkan juga bertambah sebanyak 100 unit. berdasarkan data tersebut elastisitasnya dinamakan.....
Jawab :
dari soal diatas didapat data-data sebagai berikut :
P1 = 500     Q1 = 1000
P2 = (500x20%)+500 = 100 + 500 = 600
Q2 = 1000 + 100 = 1100
langkah  pertamaa kita menghitung perubahan Q dan P
∆Q = Q2 - Q1 = 1100 - 1000 = 100
∆P  = P2 - P1  = 600 - 500 = 100
langkah selanjutnya kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas penawaran :
Ed = (P1/Q1) x (∆Q/∆P)
Ed = (600/1000) x (100/100)
Ed = 0,6
Nilai Ed = 0,6 berarti Ed < 1, jadi Elatisitasnya dinamakan in elastis
===============================================
diketahui fungsi penawaran :
Q=100+20P
jawab :
1. Jumlah barang (Q)yang ditawarkan pada saat harga barang Rp.100
Q=100+20(100)
Q=100+2000
Q=2100
Jadi jumlah barang (Q) pada saat harga barang (P) Rp. 100 adalah 2100 unit.

2. Harga Barang (P) pada saat jumlah penawaran 200 unit ?
Q=100+20P
200=100+20P
20P=200-100
20P=100
P=100/20
P=5
Jadi Harba barang (P) pada saat jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 200 unit adalah Rp.5.
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 28 Februari 2012

Rangkuman Materi Sosiologi

INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

2. Proses Interaksi Sosial
Interaksi sosial terjadi karena faktor kebutuhan yang timbul dari dalam diri manusia mencakup kebutuhan dasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan integratif, serta naluri untuk hidup berkelompok atau bersama orang lain.

3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Ada 2 syarat terjadinya interaksi sosial:
  1. Kontak sosial, berdasarkan cara komunikasi terbagi menjadi 2: Kontak langsung & Tidak langsung. Sedangkan berdasarkan proses komunikasi dibedakan menjadi 2: Kontak Primer & Kontak Sekunder
  2. Komunikasi, yaitu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang diwujudkan dengan pembicaraan, gerak gerik, sikap, maupun perasaan tertentu.

4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

  1. Kerjasama, yaitu bergabungnya sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Meliputi:
1.Bargaining, perjanjian tukar menukar barang dan jasa antar 2 organisasi atu lebih
2. Kooptasi, proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi
3. Koalisi, merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan sama
4. Joint Venture, adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu dengan system bagi hasil
5. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.
  1. Akomodasi, yaitu usaha untuk menciptakan keseimbangan dalam interaksi antara individu maupun kelompok yang berkaitan dengan pelaksanaan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Atau usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi sebenarnya suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
  2. Asimilasi, merupakan proses social yang ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu atau kelompok dan usaha mempertinggi kesatuan tindak, sikap, serta proses mental untuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama.
  3. Akulturasi, proses penyatuan berbagai unsur kebudayaan asing yang diterima, diolah, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri, sehingga menjadi suatu bentuk kebudayaan baru.
  4. Persaingan, merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.
  5. Kontravensi, suatu bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertikaian serta ditandai dengan adanya gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang, keraguan terhadap kepribadian, dan perasaan tidak suka yang disembunyikan bahkan kebencian pada seseorang.
  6. Pertentangan, adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman atau kekerasan.
 Bentuk Interaksi  a, b, c, d, adalah interaksi yang bersifat Asosiatif, sedangkan e, f, g, bersifat Disosiatif.

5. Faktor Pendorong Interaksi Sosial
a. Imitasi, yaitu proses peniruan tingkah laku orang lain untuk diterapkan pada seseorang yang meniru tingkah laku tersebut.
b. Sugesti, adalah suatu pendapat, saran, pandangan atau sikap yang diberikan pada seseorang dan diterima tanpa disertai daya kritik.
c. Identifikasi, merupakan suatu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
d. Simpati, adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting.

NILAI & NORMA SOSIAL
Nilai Sosial
Dapat diartikan sebagai sesuatu yang baik, yang didinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat dan dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik, bernilai atau berharga.
Jenis-jenis Nilai Sosial
Menurut Notonegoro:
1.  Nilai Material: sesuatu yang berguna bagi kehidupan masyarakat.
2.  Nilai Vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari
3.  Nilai Spiritual, Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Ciri-ciri Nilai Sosial:
  1. Dipelajari melalui sosialisasi
  2. Disebarkan dari satu individu ke individu yang lain
  3. merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat
  4. mempengaruhi perkembangan diri seseorang
  5. pengaruh nilai tersebut berbeda pada setiap anggota masyarakat
  6. berbeda antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain
  7. bagian dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya
  8. cenderung berkaitan antara yang satu dengan yang lain dan membentuk kesatuan nilai.
Fungsi Nilai Sosial:
  1. Sebagai pelindung
  2. Penunjuk arah dan pemersatu
    1. memberikan alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok
    2. mengarahkan masy. Dlm berpikir dan bertingkahlaku
    3. penentu terakhir manusia dlm memenuhi peranannya
    4. sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok
    5. sebagai pengontrol perilaku masyarakat.
  3. Motivator

Norma Sosial
Merupakan ketentuan yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama.
Menurut Robert MZ.Lawang: Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu
Jenis-jenis Norma Sosial:
  1. Cara (usage), bentuk perbuatan yang menonjol dalam hubungan antar individu
  2. Kebiasaan (folkways), merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama
  3. Tata Kelakuan, merupakan sifat2 yang hidup dalam kelompok yang dilaksanakan sebagai pengawas bagi anggotanya.
  4. Adat Istiadat, merupakan pola perilaku yang diakui sebagai hal yang baik dan dijadikan hokum tidak tertulis dengan sanksi yang berat.
 Norma Pokok:
  1. Norma Agama
  2. Norma Kelaziman
  3. Norma Kesusilaan
  4. Norma Kesopanan
  5. Norma Hukum
Fungsi Norma Sosial:
  1. Sebagai faktor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menentukan lebih dulu bagaimana tindakannya akan dinilai oleh orang lain
  2. sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai nilai-nilai social
  3. sebagai unsur pengendali dalam hidup bermasyarakat.

Peranan Nilai & Norma Dalam Proses Sosialisasi:
Memberi bekal pedoman kepada individu atau seseorang agar berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, sehingga individu dapat hidup dengan baik dalam masyarakat.

SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi:
a. Bruce J Cohen:
Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya, untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.
b.  Peter L Berger
Sosialisasi adalah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat
c. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, dimana dia menjadi anggotanya.

Proses Sosialisasi:
Melalui empat tahap:
  1. Persiapan : anak mulai belajar mengambil peranan orang di sekelilingnya.
  2. Meniru : anak tidak hanya mengetahui pernan yang harus dia jalani, tetapi juga mengetahui peranan yang harus dilakukan orang lain.
  3. Siap Bertindak : Anak dianggap mampu mengambil peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat luas
  4. Menerima Norma: Anak telah siap menjalankan peranan sebagai manusia seutuhnya.
Bentuk Sosialisasi:
Berdasarkan prosesnya,
  1. Sosialisasi Primer : Sosialisasi tahap awal yang berlangsung di lingkungan terdekat, seperti Keluarga.
  2. Sosialisasi Sekunder: Sosialisasi tahap selanjutnya yang berlangsung diluar lingkungan keluarga.
Berdasarkan tempat berlangsungnya,
  1. Sosialisasi Formal: berlangsung melalui lembaga-lembaga formal menurut ketentuan yang berlaku
  2. Sosialisasi Informal: berlangsung melalui interaksi secara informal atau kekeluargaan, seperti teman, atau kelompok sosial lain.
Media (Agen) Sosialisasi:
  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Media Massa
  4. Teman sepermainan
Tujuan sosialisasi:
  1. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat
  2. Menanamkan nilai-nilai pada seseorang dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat
  3. Mengembangkan kememapuan seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik
  4. Mengembangkan kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat.
 Dengan sosialisasi diharapkan individu dapat:
  1. Menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat
  2. Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan lingkungan social
  3. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik
  4. Memperoleh konsep tentang dirinya.

PERILAKU MENYIMPANG & PENGENDALIAN SOSIAL
Pengertian Perilaku Menyimpang:
Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial.

Robert MZ Lawang: perilaku menyimpang adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.

Menurut Lemert, Penyimpangan dibedakan menjadi dua:
  1. Penyimpangan primer; dilakukan oleh seseorang secara temporer, dan pelakunya masih dapat diterima secara sosial
  2. Penyimpangan sekunder; penyimpangan yang dilakukan secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan dan ciri khas dari pelakunya.

Faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang:
  1. Faktor Internal:
    1. Intelegensi
    2. Kondisi fisik
    3. Kondisi psikis (kejiwaan)
    4. Kepribadian
    5. Usia
    6. Jenis Kelamin
    7. Kedudukan seseorang dalam keluarga
  2. Faktor eksternal
    1. Faktor sosial ekonomi
    2. Kondisi politik
    3. Faktor budaya
    4. Kehidupan rumah tangga
    5. Pendidikan di sekolah
    6. Pergaulan
    7. Media massa

Jenis Perilaku Menyimpang:
  1. Tindak Kejahatan atau Kriminal;spt pembunuhan, perampokan, pencurian, pemalsuan, penganiayaan, pemerkosaan, penculikan, dll.
  2. Penyimpangan seksual; Sodomi, transeksual,masokisme, homoseks, incest, scoptophilia, transvestite, kumpul kebo, necrophilia, perzinahan, pelacuran, dsb.
  3. Pemakaian dan peredaran obat terlarang dan alkoholisme
  4. Penyimpangan gaya hidup: spt arogansi (kesombongan), sikap eksentrik, konsumerisme, dll.
  5. Tawuran atau perkelahian antar pelajar.

Berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi penyimpangan Positif & penyimpangan Negatif.
Berdasarkan jumlah pelakunya, dibedakan menjadi penyimpangan Individu & penyimpangan Kelompok.

Perilaku Menyimpang Sebagai Hasil sosialisasi Tidak Sempurna:
Tidak semua agen sosialisasi mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga proses sosialisasi juga  tidak berhasil baik. Dalam kerangka ini perilaku menyimpang disebabkan oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna.

Perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang:
Penyimpangan ini dipicu oleh proses sosialisasi dari kelompok atau golongan masyarakat yang memiliki nilai atau kebudayaan menyimpang, seperti kelompok pencopet, penjudi, koruptor, dll.



PENGENDALIAN SOSIAL

Merupakan suatu sistem yang mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma-norma social agar kehidupan masyarakat tertib dan teratur.

Fungsi Pengendalian sosial adalah sebagai pencegah dan pereda ketegangan sosial yang diakibatkan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang,

Sifat Pengendalian sosial:
  1. Preventif; dilakukan sebagai pencegahan (sebelum penyimpangan terjadi)
  2. Represif; dilakukan sebagai pereda/penyelesaian (setelah penyimpangan terjadi)
Cara Pengendalian Sosial:
  1. Cara Persuasif; membujuk, menasehati, atau mengajak secara halus.
  2. Koersif; dilakukan dengan kekerasan fisik atau ancaman.
Lembaga Pengendalian sosial:
  1. keluarga
  2. Lembaga Penegak Hukum; pengadilan, kejaksaan, kepolisian..
  3. Lembaga Pendidikan
  4. Lembaga kemasyarakatan; RT, RW, dll
  5. Lembaga Keagamaan

Peran Lembaga Pengendalian Sosial:
  1. Menanamkan norma-norma pada masyarakat
  2. Memberikan sanksi bagi pelaku penyimpangan.

Bentuk Pengendalian sosial:
  1. Gosip
  2. Teguran
  3. Hukuman
  4. Pendidikan
  5. Agama

STRATIFIKASI SOSIAL

Merupakan Pembedaan masyarakat secara bertingkat (vertikal) ke dalam lapisan-lapisan tertentu.

Dasar Stratifikasi:
Adanya sesuatu yang dihargai dan dianggap penting oleh masyarakat tertentu, seperti kekuasaan, kehormatan, kekayaan, pengetahuan, dsb.
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial:
  1. Sistem Kasta
  2. Sistem Kelas
Sifat Stratifikasi sosial:
  1. Stratifikasi Terbuka
  2. Stratifikasi Tertutup

Pembagian Stratifikasi sosial:
1. Berdasarkan kriteria Ekonomi, hal-hal yang menentukan:
    a. Jenis aktifitas                                e. Tipe tempat tinggal
    b. Ekonomi                                        f.  jenis rekreasi
    c. Jenis pendapatan                         g. jabatan dlm organisasi
    d. Tingkat Pendidikan
2. Berdasarkan kriteria sosial, dilihat dari status/kedudukan
    seseorang dalam masyarakat.
    Status dibedakan menjadi dua: Status Obyektif dan Status
    Subyektif
    Status juga dapat dibedakan menurut cara memperolehnya:
    a. Ascribed Status: Status yang diperoleh secara otomatis,
       spt jenis kelamin dan kebangsawanan.
    b. Achieved Status: Status yang diperoleh karena kerja
        keras dan prestasi
    c. Assigned Status: Status yang diperoleh karena   
        penghargaan
  
DIFERENSIASI SOSIAL
Merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelompok-kelompok secara horizontal.
Diferensiasi sosial meliputi:
a.        Diferensiasi berdasarkan Ras
b.       Diferensiasi berdasarkan Suku Bangsa
c.        Diferensiasi berdasarkan Agama
d.       Diferensiasi berdasarkan jenis kelamin
e.        Diferensiasi berdasarkan Klan/Marga
f.         Diferensiasi berdasarkan profesi

KONFLIK SOSIAL
Merupakan suatu proses dimana dua orang atau kelompok berusaha untuk saling menyingkirkan/melenyapkan dan atau membuat orang lain tidak berdaya.
Faktor Penyebab Konflik Sosial:
1.        Perbedaan kepribadian
2.        Perbedaan pendirian
3.        Perbedaan kepentingan
4.        Perubahan sosial
Bentuk-bentuk Konflik:
1.        Konflik antar pribadi
2.        Konflik antar kelas sosial
3.        Konflik Rasial/antar suku/etnis
4.        Konflik Politik
5.        Konflik Internasional
Akibat Konflik:
1.        Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar anggota
2.        Timbulnya keretakan kesatuan kelompok
3.        Terjadi huru hara
4.        Terjadi pergeseran/perubahan nilai budaya
5.        Terganggunya ketertiban dalam masyarakat
Penyelesaian konflik:
Dikenal dengan istilah Akomodasi, yang meliputi:
1.        Koersi; bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan paksaan. Salah satu pihak berada dalam kondisi yang lebih lemah dibandingkan dengan pihak lawan. Koersi dapat bersifat fisik maupun psikis.
2.        kompromi; masing-masing pihak yang terlibat konflik saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian bersama.
3.        Arbritase; Cara mencapai kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak yang bertikai.
4.        Mediasi; Cara menyelesaikan konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang bersikap netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
5.        Konsiliasi; Usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai persetujuan bersama.
6.        Toleransi; Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam wujud saling menghargai, menghormati, dan tidak saling curiga.
7.        Stalemate; Masing-masing pihak yang terlibat konflik karena kekuatannya seimbang, terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan
8.        Ajudikasi: Bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.


INTERSEKSI
Merupakan persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial. Persilangan terjadi antar suku, agama, ras, dll.

KONSOLIDASI
Merupakan penguatan keanggotaan warga masyarakat dalam suatu kelompok sosial, meliputi kesatuan atau perhimpunan dalam suku, agama, dll.

Interseksi dan konsolidasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mendorong terciptanya Integrasi Sosial. Integrasi sosial adalah Penyatuan berbagai unsur dalam masyarakat sehingga menjadi satu kebulatan yang utuh.



MOBILITAS SOSIAL

Merupakan perpindahan seseorang/kelompok dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lain.

Jenis Mobilitas:
1. Mobilitas Vertikal; pergerakan/perpindahan
    individu/kelompok dari satu lapisan ke lapisan lain yang
    tidak setingkat. Dibedakan menjadi dua:
a.  Mobilitas Sosial Naik (Sosial Climbing)
b. Mobilitas sosial Turun (Social Sinking)
2. Mobilitas Horizontal; perpindahan individu/kelompok dari
    satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
    sederajat.
Selain itu mobilitas juga dibedakan menjadi:
1.        Mobilitas Antargenerasi; mobilitas yang terjadi antar 2 generasi atau lebih. Mis. Kakek, ayah, Anak.
2.        Mobilitas Intragenerasi; mobilitas yang terjadi dalam satu generasi. Mis. Kakak, adik.
Faktor Pendorong Mobilitas:
1.        Faktor Status Sosial
2.        Faktor Ekonomi
3.        Faktor Situasi Politik
4.        Faktor Kependudukan
5.        Keinginan untuk melihat daerah lain
Faktor Penghambat Mobilitas:
1.        Perbedaan Ras dan Agama
2.        Terjadinya diskriminasi kelas
3.        Pengaruh sosialisasi yang kuat
4.        Kemiskinan
5.        Perbedaan jenis kelamin
Cara Mobilitas:
1.        Perubahan Standar hidup
2.        Perubahan tempat tinggal
3.        Perubahan Tingkah laku
4.        Perubahan nama
5.        Perkawinan
6.        Bergabung dengan organisasi tertentu
Saluran Mobilitas:
1.        Organisasi pemerintahan
2.        Angkatan Bersenjata
3.        Lembaga Keagamaan
4.        Organisasi Politik
5.        Lembaga Pendidikan
6.        Lembaga Ekonomi
7.        Organisasi Keahlian, dsb.

KELOMPOK SOSIAL

Merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.
Kriteria kelompok sosial:
1.        Setiap anggota kelompok menyadari bahwa ia merupakan bagian dari keompok yang bersangkutan
2.        ada hubungan timbal balik antar anggota kelompok
3.        ada faktor yang dimiliki bersama yang menjadi pengikat atau pemersatu
4.        berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku
5.        bersistem dan berproses

Faktor yang mendasari terbentuknya kelompok sosial adalah kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu ingin hidup bersama orang lain.

Proses terbentuknya kelompok
Kelompok terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang yang berkerumun, selanjutnya berkelompok karena memiliki ikatan persamaan kepentingan, nasib, persepsi, tujuan, atau profesi. Dalam kelompok terjadi interkasi dan bersepakat mengenai norma-norma yang mereka buat sendiri.

Fase perkembangan kelompok:
1.        Fase terbentuk
2.        Fase tersusun
3.        Fase terfokus
4.        Fase dewasa

 Bentuk-bentuk kelompok:
1. Kelompok teratur, terdiri dari:
    a. In Group dan Out Group
    b. Primary Group dan Secondary Group
    c. Gemeinschaft (Paguyuban) & Gesselschaft (patembayan)
2. Kelompok tidak teratur
    a. Kerumunan (Crowd)
    b. Publik


MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Merupakan suatu kelompok masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam kebudayaan.

Ciri-ciri Masyarakat Multikultural:
1.        Terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok yang satu sama lain memiliki sub kebudayaan berbeda
2.        Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam beberapa lembaga non komplementer
3.        Kurang mengembangkan consensus terhadap nilai yang bersifat dasar
4.        Relatif sering mengalami konflik
5.        Integrasi sosial
6.        Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok tertentu terhadap kelompok yang lain

Sebab terjadinya masyarakat multikultural:
1.        Perbedaan struktur geologi
2.        Posisi Silang/Strategis
3.        Bentuk wilayah yang terpecah-pecah
4.        Sejarah
5.        Akumulasi Budaya

Permasalahan dalam masyarakat multikultural:
1.        Konflik antarsuku
2.        Konflik antaragama
3.        konflik antargolongan
4.        Konflik vertikal
5.        Lunturnya identitas budaya Indonesia

Perilaku dalam masyarakat multikultural:
Multikulturalisme dan perubahan kebudayaan erat kaitannya dengan sikap toleransi dan empati sosial. Toleransi dan empati mendorong terjadinya komunikasi dalam masyarakat. Toleransi akan mengurangi pertentangan dan empati akan menimbulkan sikap saling merasakan perasaan orang lain.


PERUBAHAN SOSIAL

Merupakan semua bentuk perubahan yang terjadi dalam masyarakat dalm bentuk struktur sosial, lembaga-lembaga sosial, system sosial, dan berbagai aktifitas sosial masyarakat.

Bentuk Perubahan Sosial:
Berdasarkan kecepatannya,
1.        Evolusi
2.        Revolusi
Berdasarkan prosesnya:
1.        Perubahan yang bersifat Periodik
2.        Perubahan yang bersifat non periodic
Berdasarkan perencanaan:
1.        Perubahan terencana
2.        Perubahan tidak terrencana

Faktor Penyebab Perubahan Sosial:
1. Faktor internal:
    a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
    b. Penemuan baru
    c. Pertentangan dalam masyarakat
    d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
2. Faktor Eksternal:
    a. Bencana alam
    b. Peperangan
    c. Pengaruh kebudayaan lain

 Faktor Pendorong perubahan sosial:
1.        kontak dengan kebudayaan lain
2.        system pendidikan formal yang maju
3.        sikap menghargai hasil karya orang lain
4.        system terbuka dalam lapisan masyarakat
5.        penduduk yang heterogen
6.        ketidakpuasan masyarakat pada bidang kehidupan tertentu
7.        orientasi ke masa depan
8.        toleransi terhadap hal yang menyimpang

Faktor penghambat perubahan sosial:
1.        Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.        Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3.        sikap masyarakat yang tradisional
4.        adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat
5.        rasa takut terjadinya kegiyahan pada integrasi sosial
6.        prasangka terhadap hal-hal yang baru dan asing
7.        hambatan yang bersifat ideologis
8.        adapt atau kebiasaan

Dampak Positif perubahan sosial:
1.        Demokratisasi
2.        Globalisasi
3.        Modernisasi

Dampak Negatif:
1.        Westernisasi
2.        Sekularisme
3.        Konsumerisme
4.        Hedonisme

LEMBAGA SOSIAL

Menurut Soerjono Soekanto:
Adalah kumpulan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Major Polak:
Merupakan suatu kompleksitas atau system peraturan dan adapt istiadat yang mempertahankan nilai-nilai penting.

Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin & Gillin:
1.        mempunyai tingkat kekelan tertentu
2.        mempunyai tujuan
3.        mempunyai perangkat untuk mencapai tujuan
4.        mempunayi lambing atau symbol
5.        mempunyai tradisi tertulis dan tidak tertulis
6.        berbentuk organisasi pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktifitas masyarakat.

Tipe-tipe Lembaga Sosial:
1. Berdasarkan perkembangannya:
    a. Crescive institutions. Lembaga yang tidak sengaja tumbuh
       dari adapt istiadat masyarakat
    b. Enacted institutions. Lembaga yang sengaja dibentuk
        untuk kepentingan tertentu
2. Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat:
    a. Basic Institutions. Lembaga yang digunakan untuk
       mempertahankan dan memelihara tata tertib dalam
       masyarakat
    b. Subsidiary Institutions. Lembaga sosial yang berkaitan
       dengan hal-hal yang kurang penting.
3. Dari segi penerimaan masyarakat
    a. Social sanctioned institutions. Lembaga yang diterima
       masyarakat. spt; sekolah, perusahaan, perbankan dan
       koperasi
    b. Unsanctioned Institutions. Lembaga yang ditolak  
        masyarakat, spt; perjudian, perampokan, dll
4. Dari faktor penyebarannya
    a. General Institutions. Lembaga yang dikenal oleh hampir
       seluruh masyarakat di dunia. Spt; agama, IPTEK
    b. Restricted Institutions. Lembaga yang dianut oleh
        masyarakat tertentu. Spt; agama Islam, Kristen, Hindu, dll








5. Dari sudut fungsinya:
    a. Operative Institutions. Lembaga yang berfungsi
        menghimpun tata cara yang diperlukan untuk mencapai
        tujuan lembaga. Spt; Lembaga industri
    b. Regulative Institutions. Lembaga yang bertujuan
        mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak
        menjadi bagian mutlak dari lembaga itu sendiri. Contoh;
        Lembaga Hukum

Fungsi Lembaga Sosial:
1.        Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana seharusnya bertingkah laku
2.        Menjaga keutuhan masyarakat
3.        Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial

Lembaga sosial juga memiliki fungsi:
1.       Manifes (Nyata)
2.       Latent ( Terselubung)

Lembaga Sosial yang ada dalam masyarakat:

1. Lembaga/pranata Keluarga.
    Merupakan kesatuan kelompok terkecil dalam masyarakat.
    Memiliki fungsi Nyata:
a.        Biologis/Reproduksi. Mengatur hubungan seksual untuk memperoleh keturunan
b.       Edukasi. Mengatur tanggungjawab untuk merawat dan mendidik anak
c.        Sosial. Mengatur hubungan kekeluargaan dan kekerabatan
d.       Afeksi. Mencurahkan kasih saying kepada anggota keluarga yang lain.
Fungsi Tersembunyi:
a.        Ekonomi. Mengatur dan memenuhi kebutuhan rumah tangga
b.       Pengendali sosial dari tindakan menyimpang
c.        Pewarisan gelar dan marga
d.       Proteksi. Melindungi anggota keluarga

2. Lembaga/Pranata Ekonomi
Adalah bagian dari pranata sosial yang bertalian dengan pengaturan bidang ekonomi, seperti masalah produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.

3. Lembaga/Pranata Politik
Merupakan institusi atau pranata yang mempunyai kegiatan dalam suatu Negara yang berkaitan dengan proses untuk menentukan dan melaksanakan tujuan Negara.
Fungsi pranata politik:
a.        Memelihara ketertiban dalam wilayahnya
b.       Menjaga keamanan dari berbagai ancaman dan serangan pihak luar
c.        Melaksanakan kesejahteraan umum, menyelenggarakan perencanaan dan pelayanan pemenuhan kebutuhan publik.

4. Lembaga/Pranata Pendidikan
Fungsi Nyata:
a.        Mempersiapkan anggota masyarakat dalam mencari nafkah
b.       Mengembangkan bakat/potensi yang dimiliki seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
c.        Melestarikan kebudayaan dengan mewariskan kepada generasi berikutnya
d.       Melatih keterampilan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki seseorang.

Fungsi Latent/tersembunyi:
a.        Menunda kedewasaan anak
b.       Menjadi saluran mobilitas sosial
c.        Memelihara integrasi dalam masyarakat

 5. Lembaga/Pranata Agama
Kedudukan agama terletak padfa ajaran yang dipandang sacral oleh pemeluknya. Melalui wahyu atau kitab suci memberi petunjuk kepada manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

Unsur-unsur Agama:
c.        Kepercayaan
d.       Symbol agama
e.        Praktek keagamaan
f.         Ummat beragama
g.       Pengalaman beragama

Fungsi Agama:
1.        Berfungsi sebagai petunjuk untuk mengatasi segala kesulitan yang diakibatkan oleh ketidakpastian dan keterbatasan manusia
2.        Sebagai pengukuhan nilai-nilai yang bersumber pada kerangka acuan sakral sehingga norma dan sanksinya pun sakral
3.        Menciptakan suatu ikatan bersama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat
4.        fungsi sosialisasi individu dalam mengenal nilai dan norma yang dianutnya.

PENELITIAN SOSIAL

Langkah-langkah Penelitian Sosial:
1. Menyusun Rancangan Penelitian
    a. Perumusan masalah    
    b. Memilih objek penelitian
    c. Melakukan studi pendahuluan
    d. Merumuskan anggapan dasar/hipotesis
    e. Memilih metode penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
    a. Mengumpulkan data
        Data Kualitatif, yaitu data yang bukan berupa angka
        Data kuantitatif, data yang berupa angka
        Data Primer, data yang diperoleh langsung dari objek 
                              Penelitian
        Data Sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung
        misalnya melalui studi kepustakaan, dokumen resmi,
        atau media lain.
    b. Analisis Data
    c. Menarik Kesimpulan
3. Pembuatan Laporan Penelitian

Komponen Dalam Rancangan Penelitian:
1. Topik dan Judul Penelitian
    Hal yang harus diperhatikan dalam memilih judul:
    a. Singkat, padat, dan jelas
    b. Bersifat aktual
    c. Menarik untuk diteliti
    d. Bermanfaat
    e. Bersifat Realistis
2. Latar Belakang Masalah
    Alasan yang melatarbelakangi pemilihan tema atau topik
    Penelitian
3. Rumusan Masalah dan Hipotesis
    Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
4. Landasan Teori
    Merupakan paparan teori yang digunakan dalam
    permasalahan penelitian. Dikenal juga dengan istilah studi
    kepustakaan/tinjauan pustaka.
5. Definisi Konsep dan Definisi Operasional
    Definisi Konsep merupakan definisi variabel-variabel yang
    akan diteliti
    Definisi Operasional merupakan bagian atau sub-sub dari
    Definisi konsep.
6. Populasi dan Sampel
    Populasi adalah Objek penelitian secara keseluruhan
    Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan
    teknik tertentu.
   
  Teknik Menentukan Sampel:
    a. Purposive sampling, tehnik pengambilan sampel yang
       didasarkan pada tujuan tertentu
    b. Proporsional Sampling, sampel yang dipilih bersifat
       representatif atau mewakili gambaran yang ada pada
       populasi
    c. Snowball sampling, tehnik penetapan sample yang jumlah
       sampelnya berkembang dari sedikit menjadi semakin banyak.
d.Random sampling, tehnik menentukan sample secara acak
e.  Stratified Random sampling, pengembangan dari tehnik random, tetapi sudah mempertimbangankan tingkatan/strata yang ada dalam populasi
f.   Ordinal Random sampling. Pengambilan sample secara ordinal atau mengambil perwakilan dari populasi dengan interval tertentu.
g. Area Random sampling, tehnik yang digunakan apabila populasinya tersebar secara tidak menentu pada banyak wilayah.

Tehnik Pengumpulan Data:
1. Tehnik angket/kuisioner
2. Tehnik wawancara/interview
3. Tehnik Observasi
4. Tehnik Studi Kepustakaan
5. tehnik Analisis Media Massa

Penyajian Data Penelitian:
1. Inventarisasi dan Pengeditan Data (Editing)
    a. memeriksa kembali lembar  pertanyaan
    b. memeriksa kelengkapan identitas responden
    c. memeriksa lembar jawaban responden
2. Memberi Kode (Coding)
    Mengklasifikasikan jawaban responden sehingga mudah diolah
    Menurut kode-kode tertentu
3. Klasifikasi
    Pengelompokan data sesuai dengan karakteristiknya masing-
    Masing
4. Tabulasi Data
    Pengolahan data dengan cara memasukkan kedalam table.
    a. Tabulasi langsung
    b. Lembaran Kode (Code sheet)
    c. Tabulasi Frekuensi
    d. Tabulasi silang

Pengolahan Data Penelitian:
1. Pengolahan data Statistik
    a. Distribusi Frekuensi
    b. Ukuran Pemusatan (Tendensi Sentral)
        - Mean (Rerata)
        - Modus (Nilai yang paling sering muncul)
        - Median (Nilai tengah)
    c. Mengukur derajat hubungan antar variable (Korelasi)

2. Pengolahan Data non Statistik
    a. Reduksi Data, mengkategorikan data hasil penelitian ke dalam
       beberapa pola atau kategori
    b. Penyajian Data, data disjaikan ke dalam matriks sesuai
       dengan pola atau kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
    c. Penarikan Kesimpulan

Jenis Korelasi data:
1. Hubungan Simetris
2. Hubungan Timbal Balik
3. Hubungan Asimetris.


“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan;
Setelah kesempitan ada kelapangan;
Maka apabila telah selesai suatu urusan,
kerjakanlah urusan yang lain;
dan kepada Tuhanmu, hadapkanlah pengharapan”
(QS. Al Insyirah; 5 – 8)

SELAMAT BERJUANG!!!!!!!!
SEMOGA LULUS UJIAN………
 http://alyala.multiply.com/journal/item/11?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS