Having crazy times together with my friends makes me forget about everything. :)
Minggu, 27 Mei 2012
Unforgettable Moment
Having crazy times together with my friends makes me forget about everything. :)
Senin, 14 Mei 2012
Dari mana asal-muasal penamaan Gunung Salak?
Gunung Salak selama ini memang dikenal angker, baik oleh pendaki maupun bagi kalangan penerbang. Tak sedikit para pendaki yang tersesat, hilang dan meninggal di Gunung Salak. Begitu juga dengan dunia penerbangan, setidaknya tujuh pesawat jatuh di lereng gunung yang memiliki dua puncak ini.
Meski sering diperbincangkan, asal muasal penamaan Gunung Salak masih simpang siur hingga saat ini. Salah satu versi menyebut Gunung Salak tidak memiliki hubungan dengan buah salak. Gunung Salak dalam versi ini diambil dari bahasa sansekerta 'Salaka' yang berarti perak. Maka Gunung Salak bermakna 'Gunung Perak'.
Versi lain menyebut di lereng gunung tersebut pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Salakanagara pada abad IV dan V Masehi. Nama Gunung Salak pun diduga berasal dari kata depan kerajaan tersebut.
Menurut sumber sejarah, kerajaan Salakanagara dipimpin oleh seorang raja dengan gelar Raja Dewawarman I-VIII. Terungkapnya kerajaan Salakanagara bermula dari penemuan tulisan Raja Cirebon yang berkuasa tahun 1617 Wangsakerta, yang ditemukan pada abad ke-19 Masehi. Dari sinilah kemudian diketahui, jika kerajaan Hindu pertama di Pasundan bukan Tarumanagara, tapi Salakanagara. Namun versi ini pun belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Versi lain dan yang beredar di warga di lereng gunung tersebut adalah adanya buah salak raksasa. Konon, penamaan Gunung Salak berasal dari penemuan buah salak besar.
"Kata orang tua dulu begitu, katanya ada salak besar di sana, makanya dikasih nama Gunung Salak," ujar warga Cidahu, Sukabumi, Husni kepada merdeka.com.
Belum jelas soal penamaan dan hubungan gunung yang sering terjadi kecelakaan pesawat terbang ini. Namun di gunung tersebut terdapat banyak sekali petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya.
Petilasan suci itu tersebar di berbagai titik. Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai puluhan lokasi.
Lalu mengapa gunung yang sering diselimuti kabut itu disebut Gunung Salak?
Sumber: merdeka | Berita Sukhoi
Gunung Salak dan mitos keheningan
Malam itu sejumlah warga sedang melakukan pengajian tepat di atas lapangan bola yang saat ini dijadikan posko SAR di Desa Pasir Pongkor, Cipelang, Cijeruk, Bogor. Namun tiba-tiba sebuah angin besar dan hujan mengguyur kerumunan warga.
Hujan juga mengguyur tepat di perkampungan mereka. Sontak warga pun berhamburan menyelamatkan diri. Bahkan beberapa warga memegang tiang tenda yang hampir porak-poranda akibat angin kencang dan hujan.
Menurut salah seorang warga kampung di lereng gunung tersebut, mitosnya penunggu Gunung Salak tidak menyukai keramaian. Sehingga alam yang mengamuk malam itu dianggap semacam teguran.
"Tiba-tiba angin besar dan warga berlari bahkan ada yang memegang tiang tenda," ujar Asep menceritakan kepada merdeka.com.
Dia melanjutkan, tepat di atas lapangan yang sekarang dijadikan sebagai posko SAR dan helipad itu terdapat sebuah makam keramat yang diketahui sebagai sesepuh desa. Namun dirinya enggan menyebut makam tersebut atas nama siapa.
"Di atas lapangan, tepatnya dekat rumah warga," terangnya.
Selain itu, semenjak kejadian angin besar tersebut warga tidak pernah lagi mengadakan sebuah acara yang menimbulkan sebuah kebisingan. Bahkan acara musik seperti dangdutan pun tak pernah terdengar di perkampungan Cipongkor.
"Hingga saat ini, tidak pernah ada dangdutan atau acara ramai di sini," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, ada satu hal juga yang tidak boleh dilakukan oleh para pendaki Gunung Salak, yakni berteriak-teriak saat pendakian. Menurut dia, jika hal tersebut tidak dipenuhi, bisa jadi pendaki tersebut tersesat atau bahkan hilang.
Masyarakat yang sudah mengetahui seluk-beluk Gunung Salak pun selalu memberikan informasi terhadap para penjelajah gunung untuk tidak melanggar pantangan tersebut.
Sumber: merdeka | Berita Sukhoi