Assalaamu'alaykum wr.wb.. makasi ya udah mau mampir di blog aku yang mungkin agak gimana yaaa ... hehe tapi semoga ada yang bermanfaat. Enjoy It ^-^
RSS

Senin, 20 Oktober 2014

Cita - Cita Mulia (dunia akhirat)


Assalaamu'alaykum wr wb, sahabat :) semoga selalu ada dalam lindungan-Nya.
Inshaa Allah malam ini mau nge blogg tentang wanita terutama isteri karena sedang tidak ada tugas =)), mungkin kadang sebagian saudara ku yg sebaya, jarang yg mengangkat topik ini ^^ tapi, aku terinspirasi dari seseorang yang sangat spesial dalam hidupku "MAMA" dan juga kakak-kakak ku :)
Bismillaah....
"Dibalik suami yang hebat, dibalik anak yang cerdas. Ada istri sekaligus bunda yang luar biasa." :)
"Surganya anak perempuan itu terletak pada kerelaan sang ibu, dan surganya seorang isteri terletak pada kerelaan dan kelegaan hati suami disamping kepatuhan dan ketundukannya kepada syari'at Allah SWT." Itulah janji Allah dan Ia tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Oke, selanjutnya aku mau berbagi kisah yg sangat inspiratif pada zaman Nabi saw. ini adalah sebuah kisah seorang wanita yang ahli surga, beliau adalah Muthiah. Yuk disimak ;)
***
     Muthiah ini disebut sebagai ahli surga, bahkan masuk surga lebih dahulu daripada Fathimah. "Ya Fathimah, jika engkau ingin lebih dulu masuk surga, contohlah Muthiah. Datanglah padanya dan belajarlah padanya. Sesungguhnya Muthiah itulah yg lebih dulu masuk surga." Begitulah kata Rasulullah.
        Tentu saja, Fathimah penasaran. Siapa gerangan Muthiah dan apa amalannya sehingga bisa lebih dulu dari dirinya yang putri kesayangan Rasulullah. Lalu beliau mencari tau rumahnya dan mengunjunginya, ternya Muthiah adalah seorang rakyat kecil yang suaminya seorang buruh di pasar. Beliau tinggal di pinggiran kota Madinah di rumah yang sederhana. 
    "Assalamu'alaykum," Fathimah mengetuk pintu.
    "Wa'alaykumussalam," Muthiah membukakan pintu.
    "Bolehkah aku bertamu?" tanya Fathimah.
       Muthiah melihat Hasan -putra Fathimah- yg datang bersama Fathimah. Muthiah menggeleng.
     "Maafkan, aku tidak bisa menerima tamu laki-laki. Biarkan aku meminta izin suamiku dulu, datanglah lagi besok, setelah aku tau suamiku mengizinkan," kata Muthiah
       Subhanallah, putri dan cucu Rasulullah ditolak bertamu. Padahal kala itu Hasan masih sangat kecil. Esok harinya, Fathimah kembali ke rumah Muthiah bersama Hasan. Husein anaknya yang lebih kecil merengek minta ikut, Fathimah terpaksa membawanya.
       Muthiah menolak lagi.
       "Maafkan aku, kemarin aku hanya meminta izin untuk Hasan, belum untuk Husein. Datanglah kembali esok. Aku akan memintakan izin kpd suamiku."
       Fathimah pun kembali. Beliau semakin penasaran dengan Muthiah, pada hari ketiga beliau dibolehkan bertamu oleh Muthiah.
Fathimah melihat sekeliling isi rumah, menerka nerka apa yang istimewa dari Muthiah ini. Tampaklah tiga benda di meja yaitu cambuk, kipas dan handuk.
       "Untuk apa benda-benda ini?" Tanya Fathimah
       "Oh, tiga benda ini kusediakan setiap hari untuk suamikusepulang dari pasar nanti, handuk ini digunakan untuk mengelap keringat yg mengalir diseluruh tubuh suamiku setiap hari, Lalu, kipas ini untuk mengipasinya ketika berbaring sejenak, aku biasa duduk disampingnya sampai hilang rasa lelahnya" Jelas Muthiah.
       "Lalu untuk apa cambuk ini?" tanya Fathimah penasaran." 
Setelah hilang rasa lelahnya, suamiku mandi dan aku menyiapkan hidangan untuknya, Suamiku akan makan hidangan tersebut dan aku memberikan cambuknya,"
Muthiah akan mengatakan pada suaminya, "Jika ada pelayananku yang tak memuaskan, cambuklah aku. Sungguh aku lebih rela dicambukmu daripada dicambuk dineraka karena sikapku yang buruk pada suami."
       Tapi, selama Muthiah menikah, suaminya tak pernah mencambuknya sekalipun. Tentu saja itu karena pelayanan Muthiah yang luar biasa hebat. Beliau adalah isteri yang sangat taat pada suaminya. Siapa suami yang tidak rida atau tega mencambuknya?
        Fathimah meneteskan air mata mendengar kisah Muthiah, beliau pun mengerti kenapa Muthiah disebut-sebut sebagai ahli surga oleh Rasulullah. Fathimah pun pulang dan bertekad akan mencontoh ketaatan Muthiah pada suami.
***
       Alhamdulillaah, bagaimana kisahnya?? Sangat menarik bukan? Setinggi apapun jabatan seorang istri tetap harus menghormati suaminya, serendah apapun pekerjaan suami dimata manusia istri tetap harus mensupportnya -sebagaimana Siti Khadijah yg tak pernah lelah memberi semangat kpd Nabi Muhammad saw.- ^^ Mungkin di zaman yang modern seperti sekarang, akan ada banyak godaannya. Tidak sedikit isteri yang bekerja dan tidak sempat melayani suami dengan baik. Tak apa, :) kita tidak bisa se taat Muthiah tidak bisa mencontoh kerendahannya, setidaknya kita bisa mencontoh ketaatannya baik dalam perkataan, sikap, tingkah laku maupun pelayanan.  Dan bukan berarti derajat wanita sangat rendah dibanding laki-laki. Justru dengan taat pada suami, derajat dan pahala yang didapat adalah sama, ketika suami pergi berjihad atau mencari nafkah dan di rumah sang isteri mampu menjaga kesuciannya dan hartanya, maka pahala yang didapat adalah sama. Sebagaimana kisah Asma binti Yazid bin Sukun berikut :
    Asma dengan berani datang ke majelis Rasulullah yang ketika itu berkumpul sahabat Rasulullah. Dengan tutur kata yang luar biasa, Asma berkata : "Ya, Rasulullah. Engkau bagaikan ibu dan ayah ku, keberadaanku disini adalah untuk mewakili para wanita. Kami mengimanimu dan juga Tuhanmu. Aku akan memberitahukan kepadamu bahwa kami, kaum wanita tidak mempunyai gerak leluasa sebagaimana laki-laki. Amal perbuatan kami hanya sebatas amal perbuatan yang bersifat rumah tangga, untuk mengandung dan melahirkan anak-anak. Ini berbeda dengan kalian, wahai kaum laki-laki! Kalian melebihi kami dalam hal berjamaah, menjenguk orang sakit, mengantarkan myat ke kuburan, menunaikan ibadah haji dan yang lebih utama lagi kemampuan kalian untuk berjihad dijalan Allah. Amal perbuatan kami disaat kalian menunaikan haji dan berjihad hanya sebatas menjaga harta, mencuci pakaian dan mendidik anak-anak. Oleh karena itu, kami ingin bertanya kepada kalian, apakah amal perbuatan kami itu bisa disetarakan pahalanya dengan amal perbuatan kalian?"
       Rasulullah saw. tersenyum dan berkata kepada Asma. "Engkau pahamkanlah dan sampaikanlah apa yang akan aku katakan nanti kepada wanita-wanita selain kamu. Bahwa perlakuan baik salah seorang diantara mereka kepada suaminya, dan meminta keridaan kepada suaminya, itu semua setimpal dengan seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh laki-laki."
Jadi, cukup dengan metaatinya dan mendapat keridoan suami, maka pahala yg suami dapat adalah sama dengan perempuan. -bisa dibuka mushafnya (QS. Al-Ahzaab [33] : 35)-
Dan, dari Aisyah r.a.: Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya kaum perempuan setara dengan kaum laki-laki." (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Al Darimi, dan Ibn Majah).
        Jika semua perempuan tau pahala yg didapat dengan mentaati suami, pastilah ia berlomba-lomba untuk menjadi isteri yang sholehah ^^ tapi sayang, kadang syaitan terlalu kuat untuk dilawan, meskipun Allah telah berfirman "Inna kaidas syaithooni kaana dlo 'iifa (sesungguhnya tipu daya setan itu lemah)" jika iman kita kuat :) Dengan tipu daya setan itu tak sedikit isteri yang durhaka kepada suaminya, memutskan silaturahim dengan tetangganya bahkan saudaranya -tanpa ia sadari-. Padahal dari sekian banyak pesan Rasulullah untuk wanita adalah "BERBAKTI dan MENJAGA SILATURAHIM" ^^
       Dari Luqaith ibn Shirah: Aku berkata, "Ya, Rasulullah aku mempunyai seorang isteri yang ...(ia menyebutkan kata-kata jorok isterinya)." Rasulullah saw. bersabda, "ceraikanlah dia!" Aku berkata "ia mempunyai seorang adik perempuan dan seorang anak." Rasulullah bersabda "Suruhlah ia (berbuat baik) atau bicaralah kepadanya jika ada kebaikan yang akan ia lakukan, dan janganlah memukul isterimu seperti memukul budak perempuanmu." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
        Dari hadits diatas sudah kita ketahui bahwa sudah kodratnya wanita itu sangat perasa, mudah terpengaruh dan cepat marah walaupun karena hal sepele. Dan kadang ia tidak menyadari kepada siapa ia meluapkan emosinya, orang dekat atau jauh, suami atau anak. Tiba-tiba ia memutuskan silaturahim. Inilah satu sifat perempuan yang bisa menjerumuskannya ke neraka, walaupun begitu suami tidak boleh menyakiti hati seorang istri cukup menasehati dengan lemah lembut atau pukul tetapi tidak menyebabkan rasa sakit dan luka.
Seorang sahabat bertanya, "Ya, Rasulullah kenapa kebanyakan penghuni neraka adalah perempuan?" Rasulullah menjawab, "Karena mereka sering melemparkan kutukan dan mengingkari pemberian suami (kufur)." Astaghfirullah :(
         Diakhir artikel ini aku ingin sampaikan berita bahagia untuk kalian -wanita solehah- ;)
Dari 'Abdullah ibn 'Abbas r.a.: Rasulullah saw. bersabda, "Maukah kalian kuberitahukan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang termasuk penghuni surga? Yaitu perempuan yang mencintai suami, mempunyai banyak anak,  dan selalu meminta maaf kepada suaminya. Jika ia menyakiti atau disakiti,  ia segera mendatangi suaminya dan memegang tangannya, lalu berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan tidur sebelum engkau ridha kepadaku.'" (HR Al Nasa'i)
       Dari Abu Hurairah r.a.: Dikatakan kepada Rasulullah saw. bahwa si fulan adalah perempuan yang rajin shalat malam, berpuasa, berbuat kebajikan dan bersedekah, tetapi ia sering menyakiti tetangganya. Rasulullah bersabda, "Tidak ada kebaikan baginya dan ia termasuk calon penghuni neraka." Para sahabat berkata, "si fulan adalah seorang perempuan yang hanya sholat wajib, sedekah hanya dengan sepotong keju, tetapi tidak suka menyakiti siapapun." Rasulullah saw. bersabda, "Ia termasuk calon penghuni surga." (HR Al Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad). Ibadah vertikal dan horizontal harus sama, seimbang. Jika rajin ibadah kepada Allah tetapi tidak bersaudara dengan sesama, maka percumalah begitu juga sebaliknya.
      Alhamdulillaaah, akhirnya selesai.. Tidak maksud menggurui, hanya sekedar ingin berbagi ^^ Apakah kalian mau surganya Allah?? Ayo berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirath), karena jenis ibadah itu banyak ukh ;) Semoga bermanfaat. Ganbatte, Semangat, Hwaiting, Kayaaaoo :D


Sumber :
    Ezokanzo, Tethy. (2013). 40 Putri Terhebat, Bunda Terkuat. Jakarta : Kalil imprint PT Gramedia Pustaka Utama
    Al Syaikh, Badwi Mahmud. (2013). 100 Pesan Nabi untuk Wanita. Bandung : Mizania



blogger

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

8 komentar:

Unknown mengatakan...

MashaAllah...

So inspiring, dear!

Keep writing! Jihad with words!

:* :*

Unknown mengatakan...

Syukran for visited kaka ^^ maaf baru bales, baru buka lagiii :D

Unknown mengatakan...

maksud aku sih dulu komentarin aku di WA aja gpp. hihi tappii makasiii bgt :) :*

Dian mengatakan...

Terima kasih sudah berbagi. Ketaatan yang patut diteladani,,,,tulisannya bermanfaat, template blognya cute (serba pink). Di tunggu tulisannya berikutnya. :)

Unknown mengatakan...

Terimakasih mbak Dian :) Iya serba pink.. hhi

Mugniar mengatakan...

Masya Allah .. kisah perempuan hebat. Pernah mendengarkan diceritakan oleh seseorang to sy tidak tahu nama nya. Ternyata namanya Muthiah ya ...

Makasih Mbak ya sudah ikut GA kami. Mohon dilengkapi syaratnya dengan mendaftarkannya di link: http://www.mugniar.com/p/link-favorit.html ^__^

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Aduuh 'afwan baru dibalas :) syukron mak sudah diingatkan :* hhe
iya Muthiah yg super hebat :)

Posting Komentar